Shalat memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam Islam. Saking
pentingnya, sebagian ulama menyatakan bahwa orang yang meninggalkan
shalat, meskipun ia sudah bersyahadat, maka statusnya adalah kafir!
Berikut ini beberapa poin mengenai kedudukan shalat dalam Islam:
1. Shalat adalah Tiang Agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kepala segala
urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, sementara puncaknya
adalah jihad.” (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, shahih)
2. Shalat adalah Amal yang Pertama Kali Dihitung di Akhirat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Yang pertama kali
ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat adalah perhatian
kepada shalatnyaa. Jika shalatnya baik, dia akan beruntung (dalam sebuah
riwayat disebutkan: dia akan berhasil). Dan jika shalatnya rusak, dia
akan gagal dan merugi.” (HR Ath Thabrani, shahih)
3. Shalat adalah Ibadah yang Terakhir Hilang dari Agama
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tali-tali Islam
akan lepas sehelai demi sehelai. Setiap kali sehelai tapi itu lepas,
umat manusia akan berpegangan pada tali berikutnya. Yang pertama kali
terlepas adalah hukum, dan yang paling terakhir adalah shalat.” (HR
Ahmad, shahih)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Yang pertama kali dihilangkan dari umat manusia adalah
amanat, dan yang tersisa paling akhir adalah shalat. Berapa banyak orang
yang mengerjakan shalat tanpa ada kebaikan di dalamnya sama sekali di
dalam dirinya.” (HR Ath Thabrani, hasan)
4. Shalat adalah Wasiat Terakhir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Ummul Mu’minin Ummu Salamah, berkata, “Wasiat yang terakhir kali
disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah shalat,
shalat, dan budak-budak yang kalian miliki.” Sehingga Nabiyullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyembunyikannya di dalam dada dan tidak
beliau sebarluaskan melaluinya. (HR Ahmad, shahih)
5. Allah Memuji Orang yang Mengerjakan dan Mengajak Keluarganya Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Maryam ayat 54-55:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang
tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar
janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh
keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah
seorang yang diridai di sisi Tuhannya.”
6. Allah Mencela Orang yang Malas Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Maryam ayat 59:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak
akan menemui kesesatan.”
Juga di dalam Surat An Nisa’ ayat 142:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat mereka
berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan
manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
7. Shalat adalah Rukun Islam Kedua
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibangun di
atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Rabb selain Allah dan Muhammad
sebagai utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan
ibadah haji, serta berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR Al Bukhari dan
Muslim)
8. Allah Mewajibkan Shalat Tanpa Perantaraan Jibril
Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan ibadah shalat tidak seperti
ibadah yang lain. Ibadah-ibadah lain, seperti puasa, zakat, haji dan
sebagainya diwajibkan kepada umat Islam melalui perantaraan Jibril
‘Alaihis Salam di bumi. Terkhusus untuk ibadah shalat, Allah sendiri
yang memerintahkan ibadah ini dengan mengangkat Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ke langit ke tujuh dalam peristiwa Isra’
Mi’raj, di Sidratul Muntaha.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Kemudian ia membawaku ke
Sidratul Muntaha. Tiba-tiba aku melihat dedaunnya yang laksana telinga
gajah dan buah-buahnya seperti mutiara.”
Beliau melanjutkan, “Maka tatkala ia tertutup berkat perintah dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia (Sidratul Muntaha) pun berubah dan tidak
satu pun makhluk Allah yang dapat menggambarkan keindahannya. Kemudian
Allah memberikan wahyu kepadaku dan Dia mewajibkan lima puluh shalat
dalam sehari semalam kepadaku…. (HR Bukhari dan Muslim)
9. Awalnya, Allah Memerintahkan Shalat 50 Shalat Sehari
Dalam lanjutan hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu tersebut:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Aku lalu kembali
dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Nabi Musa ‘Alaihis Salam,
kemudian ia (Musa ‘Alaihis Salam) berkata kepadaku, ‘Apa yang diwajibkan
Allah atas umatmu?’
Aku menjawab, ‘Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).’
Musa ‘Alaihis Salam berkata, ‘Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah
keringanan kepada-Nya, karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan hal
yang demikian itu.’
Maka aku pun kembali menghadap Allah, lalu Dia memberi keringanan kepadaku dengan menghapuskan lima kali shalat…’
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘dan aku terus kembali
menghadap Allah dan turun kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salam hingga Allah
berfirman, ‘Wahai Muhammad, itulah shalat lima waktu sehari semalam.
Setiap satu shalat bernilai sepuluh kali shalat. Dengan demikian,
pahalanya sama dengan lima puluh kali shalat.’” (HR Al Bukhari dan
Muslim)
10. Allah Membuka dan Menutup Amal Orang Beriman yang Beruntung dengan Menyebutkan Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Al Mu’minun ayat 1-9:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan
diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang
yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari
yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas.Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)
dan janjinya,dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.”
11. Allah Menyuruh Muhammad, dan Pengikutnya Agar Menyruh Keluarganya Shalat
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Thaha 132:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik)
itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Suruh anak-anak
kalian mengerjakan shalat ketika berusia tujuh tahun. Dan pukullah
mereka karena tidak mengerjakannya pada saat mereka berusia 10 tahun.
Serta pisahkanlah mereka di tempat tidur.” (HR Abu Dawud dan Ahmad,
shahih)
12. Orang yang Tidur dan Lupa Diperintahkan Mengganti Shalatnya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang
lupa mengerjakan shalat, hendaknya dia mengerjakannya pada saat
teringat. Tidak ada kafarat baginya, kecuali hanya itu saja.” (HR Al
Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Barangsiapa lupa mengerjakan shalat atau tertidur sehingga
tidak mengerjakannya, maka kafaratnya adalah mengerjakannya ketika ia
mengingatnya.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Sumber ref : http://www.fimadani.com/pentingnya-kedudukan-shalat-dalam-islam